I.
DISAKARIDA
Sukrosa, maltosa, dan laktosa adalah disakarida yang
paling dikenal. Disakarida adalah gula atau karbohidrat yang dibuat dengan
menghubungkan dua monosakarida. Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2
molekul monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida
terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida
lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut
ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam.
Disakarida dibentuk oleh kombinasi kimia dari dua
molekul monosakarida dengan pembebasan satu molekul air. Bentuk disakarida yang
umum adalah sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa. Sukrosa merupakan gabungan
dari glukosa dan fruktosa dengan ikatan α (1-5) yang dikenal sebagai gula dalam
kehidupan sehari-hari. Sukrosa umumnya terdapat dalam gula tebu, gula bit serta
gula mapel. Maltosa merupakan gabungan glukosa dan glukosa dengan ikatan α
(1-4). Maltosa terbentuk dari proses hidrolisa pati. Laktosa (gula susu)
terbentuk dari gabungan galaktosa dan glukosa dengan ikatan β (1-4). Selubiosa
merupaka gabungan dari glukosa dan glukosa dengan ikatan β (1-4). Selubiosa
adalah sakarida yang terbentuk dari sesulosa sebagai hasil kerja enzim selulose
yang berasal dari mikroorganisme.
a) Sukrosa
b) Maltosa
c) Selobiosa
d) Laktosa
PEMBENTUKAN DISAKARIDA
Disakarida
terbentuk ketika dua monosakarida bergabung dan satu molekul
air dilepaskan, suatu proses yang dikenal sebagai reaksi dehidrasi. Misalnya, gula susu (milk sugar), laktosa, terbentuk dari glukosa dan galaktosa, sedangkan gula tebu (sugar
cane) dan gula bit (sugar beet), sukrosa, terbentuk dari glukosa dan fructose. Maltosa, suatu disakarida terkenal yang lain, terbentuk dari
dua molekul glukosa. Dua monosakarida itu terikat melalui suatu reaksi dehidrasi, juga
disebut reaksi kondensasi atau
sintesis dehidrasi (dehydration synthesis), yang menghasilkan
terlepasnya suatu molekul air dan pembentukan ikatan glikosidik.
Ikatan glikosidik dapat terbentuk antara suatu gugus
hidroksil manapun pada komponen monosakarida. Jadi, meskipun kedua komponen gula sama (misalnya, glukosa), dapat terjadi kombinasi ikatan yang beragam baik
secara lokasi (regiochemistry) dan ruang (stereokimia, seperti alfa- atau beta-) sehingga
dihasilkan disakarida yang merupakan diastereoisomer dengan sifat-sifat
kimia dan fisika yang berbeda.
II. POLISAKARIDA
Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung banyak
satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida, mempunyai massa
molekul tinggi dan tidak larut dalam air atau hanya membentuk emulsi saja.
Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi monosakarida (heksosa).
Ikatan antara molekul monosakarida yang satu dengan yang lainnya terjadi
antara gugus alkohol pada atom C ke-4 molekul yang satu (II) dengan gugus
aldehida pada atom C ke -1 molekul monosakarida dengan yang lain.
Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan
polisakarida struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi
cadangan yang ketika dibutuhkan
akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan
polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.
Jenis-jenis polisakarida
1. Pati
Pati dibentuk oleh homopolimer
dari glukosa dengan rantai α-glikosidat, yang dikenal dengan glukosan atau
glikan. Pati merupaka sumber karbohidrat paling penting dalam makanan dan
ditemukan di dalam sereal, kentang, serta jenis-jenis sayuran lain. Unsur utama
pati adalah amilosa(15-20%), yang merupakan struktur heliks tanpa cabang, dan
amilopektin(80-85%), yang terdiri atas rantai bercabang dan tersusun atas 24-30
residu glukosa yang disatukan oleh ikatan 1 → 4 di dalam rantai tersebut dan
oleh ikatan 1 → 6 pada titik cabang.
2. Glikogen
Glikogen merupakan polisakarida
cadangan pada tubuh hewan. Senyawa ini sering disebut sebagai pati hewan.
Glikogen memiliki struktur yang jauh lebih bercabang dibandingkan amilopektin,
dan memiliki sejumlah rantai yang terdiri atas 12-14 residu α-D-glukopiranosa
(dalam rangkaian α[1 → 4]-glukosidat) dengan cabang yang melalui ikatan α(1
→ 6) glukosidat.
The glycogen molecule. A:
General structure. B: Enlargement of structure at a branch point. It has a
molecular mass of 107 Da and consists of polysaccharide chains each containing
about 13 glucose residues.
3. Inulin
Inulin adalah pati yang
ditemukan dalam umbi dan akar tanaman dahlia, artichoke, dan dendelion. Pati
ini sangat mudah larut dalam air dan biasa digunakan dalam mendeteksi kecepatan
filtrasi glomerulus ginjal.
4. Dekstrin
Dekstrin merupakan substansi
yang terbentuk pada proses pemecahan hidrolisis pati. Dekstrin merupakan produk
pertama kali terbentuk saat proses hidrolisis mencapai suatu derajat
pencabangan tertentu.
5. Selulosa
Selulosa merupakan unsur utama
kerangka tumbuhan. Selulosa bersifat taklarut dan terdiri atas unit-unit ß(1
→ 4) untuk membentuk rantai lurus dan panjang yang diperkuat oleh banyak
mamalia, termasuk manusia, karena tidak adanya enzim yang hidrolase ikatan ß.
Di dalam usus pemamah biak dan herbivora lainnya, terdapat mikroorganisme yang
dapat menghidrolase ikatan ß dan dapat mengfermentasi selulosa menjadi asam
lemak rantai pendek dan dapat digunakan sebagai sumber energi utama.Ini dapat terjadi juga di dalam kolon
manusia, tetapi dalam derajat terbatas.
6. Kitin
Kitin merupakan polisaarida
struktural penting pada invertebrata. Bentuk ini ditemukan dalam eksoskeleton
krustasea dan insekta. Dilihat dari strukturnya, kitin terdiri atas sejumlah
unit N-asetil-D-glukosamin yang disatukan oleh ikatan ß(1 → 4)-glikosidat.
7. Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan
(mukopolisakarida) terdiri atas sejumlah rantai karbohidrat kompleks yang
dicirikan oleh kandungan gula amino dan asam-asam uronatnya. Kalau
rantai-rantai ini melekat pada molekul protein, senyawa disebut sebagai suatu
proteoglikan. Glikosaminoglikan bergabung dengan unsur-unsur pembentuk struktur
jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen. Sifatnya yang menahan air dalam
jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi bantalan atau pelumas struktur
lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan muatan negatif pada molekul,
yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap saling terpisah. Contoh
glikosaminoglikan adalah asam hialuronat , kondroitin sulfat , dan heparin .
8. Glikoprotein
Glikoprotein(mukoprotein)
ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda di dalam cairan dan jaringan,
termasuk membran sel. Zat ini merupakan karbohidrat yang mengandung protein
dalam jumlah beragam dan melekat sebagai rantai (tidak bercabang atau bercabang
hingga 15 unit). Rantai seperti ini biasanya dinamakan rantai oligosakarida
(walaupun panjang rantai dapat melebihi 10 unit). Karbohidrat yang menjadi
unsur pembentuk glikoprotein.
9. Asam Sialat
Asam sialat merupakan derivat N-
atau O-asil dari asam neuraminat. Asam neuroaminat adalah gula sembilan-karbon
yang berasal dari manosamin (epimer glukosamin) dan piruvats. Asam sialat
merupakan unsur pembentuk glikoprotein dan gangliosida . Gangliosida juga
merupakan glikolipid.
PEMBENTUKAN
POLISAKARIDA
Polisakarida adalah hasil
kondensasi dari > 10 unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin.
Polisakarida juga digolongkan menjadi heksosa dan pentosa, tegantung pada jenis
monosakarida yang dihasilkan ketika hidrolisis. Polisakarida adalah senyawa
karbohidrat kompleks. Bila dihidrolisis, polisakarida akan menghasilkan banyak
unit monosakarida. Polisakarida terdiri atas dua jenis yaitu homopolisakarida
(mengandung hanya satu jenis unit monomer) dan heteropolisakarida (mengandung
dua atau lebih jenis unit monosakarida yang berbeda). Polisakarida biasanya
tidak berasa, tidak larut dalam air, dan memiliki berat molekul yang tinggi.
Contoh homopolisakarida adalah pati yang hanya mengandung unit-unit D-glukosa,
sedangkan asam hialuronat pada jaringan pengikat mengandung residu dari dua
jenis unit gula secara berganti-ganti merupakan contoh dari heteropolisakarida.
III. PERMASALAHAN
1) Jelaskan perbedaan struktur laktosa dan selebiosa!
2) Jelaskan proses pembentukan disakarida !
3) Jelaskan proses reaksi dehidrasi pada pembentukan disakarida !
4) Mengapa maltosa disebut gula pereduksi ? Jelaskan !
5) Dijelaskan bahwa sukrosa tidak dapat mengalami mutarotasi, mengapa ? Jelaskan !
saya vicky adrian (a1c116048)akan menjawab permasalahan kelima. Sukrosa (gula tebu) merupakan disakarida yang barangkali paling banyak kita mendapatkan pengalaman secara langsung. Karena ikatan glikosida terbentuk dari hidroksil anomerik dari kedua satuan monosakarida maka sukrosa bukanlah gula pereduksi. Jadi ia tidak mengalami mutarotasi. Mutarotasi adalah peristiwa perubahan pemutar polarimetri karbohidrat setelah dilarutkan akibat mengalami perubahan struktur isomer optis. Sukrosa dapat dihidrolisis baik secara enzimatik maupun secara kimia untuk menghasilkan suatu campuran keseimbangan dari glukosa dan fruktosa yang lebih manis untuk berat yang sama daripada sukrosa
BalasHapusBaiklah saya akan menjawab permasalahan anda yang ke dua yaitu jelaskan proses pembentukan disakarida :
BalasHapusOligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut sakarida. Disakarida merupakan kelompok karbohidrat yang tersusun dari dua unit monosakarida. Unit monosakarida penyusun disakarida itu dapat berasal dari unit yang sama atau berbeda. Ikatan antara unit monosakarida dalam pembentukan disakarida disebut ikatan glikosida. Salah satu contoh reaksi pembentukan disakarida adalah sebagai berikut :
C6H12O6 + C6H12O6 C12H22O12 + H2O
(monosakarida) (disakarida)
Saya mencoba menjawab permasalahan nomor 4.
BalasHapusGula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas. Maltosa dikatakan sebagai gula pereduksi karena memang diketahui mampu mereduksi larutan Fehling yang dipicu oleh adanya sisa satu gugus hemiasetal bebas oleh maltosa yang disebut juga dengan istilah gugus pereduksi.
baiklah saya akan menjawab no 3
BalasHapusReaksi dehidrasi dalam ilmu kimia biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi eliminasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted sering kali membantu protonasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang baik, -OH2+.
Dalam kimia dan ilmu biologi, reaksi dehidrasi, juga dikenal sebagai hidrogenesis Zimmer, adalah reaksi kimia yang melibatkan hilangnya molekul air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi adalah bagian dari reaksi kondensasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah kelompok yang meninggalkan miskin, memiliki katalis asam Brønsted sering membantu dengan protonasi gugus hidroksil untuk memberikan kelompok meninggalkan yang lebih baik, -OH2 +. Kebalikan dari reaksi dehidrasi adalah reaksi hidrasi. Agen dehidrasi umum yang digunakan dalam sintesis organik termasuk asam sulfat pekat, asam fosfat pekat, aluminium oksida panas dan keramik panas.
Reaksi dehidrasi dan sintesis dehidrasi memiliki arti yang sama, dan sering digunakan secara bergantian. Dua monosakarida, seperti glukosa dan fruktosa, dapat bergabung bersama (untuk membentuk sukrosa) menggunakan sintesis dehidrasi. Molekul baru, yang terdiri dari dua monosakarida, disebut disakarida.
Proses hidrolisis adalah reaksi balik, yang berarti bahwa air direkombinasi dengan dua gugus hidroksil dan disakarida kembali menjadi monosakarida.
Dalam reaksi kondensasi terkait air dilepaskan dari dua reaktan yang berbeda.
Saya akan menjawab permasalahan 5
BalasHapusdisakarida reduktor (reducing disaccharides), di mana satu monosakarida, gula reduktor, masih mempunyai satu gugus hemiasetal bebas. Contoh: selobiosa dan maltosa
Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung dan satu molekul air dilepaskan, suatu proses yang dikenal sebagai reaksi dehidrasi. Misalnya, gula susu (milk sugar), laktosa, terbentuk dari glukosa dan galaktosa, sedangkan gula tebu (sugar cane) dan gula bit (sugar beet), sukrosa, terbentuk dari glukosa dan fructose. Maltosa, suatu disakarida terkenal yang lain, terbentuk dari dua molekul glukosa.[5] Dua monosakarida itu terikat melalui suatu reaksi dehidrasi, juga disebut reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi (dehydration synthesis), yang menghasilkan terlepasnya suatu molekul air dan pembentukan ikatan glikosidik