PEMBENTUKAN DISAKARIDA DAN MONOSAKARIDA

, , 5 comments

I. DISAKARIDA

Sukrosa, maltosa, dan laktosa adalah disakarida yang paling dikenal. Disakarida adalah gula atau karbohidrat yang dibuat dengan menghubungkan dua monosakarida. Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam.
Disakarida dibentuk oleh kombinasi kimia dari dua molekul monosakarida dengan pembebasan satu molekul air. Bentuk disakarida yang umum adalah sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa. Sukrosa merupakan gabungan dari glukosa dan fruktosa dengan ikatan α (1-5) yang dikenal sebagai gula dalam kehidupan sehari-hari. Sukrosa umumnya terdapat dalam gula tebu, gula bit serta gula mapel. Maltosa merupakan gabungan glukosa dan glukosa dengan ikatan α (1-4). Maltosa terbentuk dari proses hidrolisa pati. Laktosa (gula susu) terbentuk dari gabungan galaktosa dan glukosa dengan ikatan β (1-4). Selubiosa merupaka gabungan dari glukosa dan glukosa dengan ikatan β (1-4). Selubiosa adalah sakarida yang terbentuk dari sesulosa sebagai hasil kerja enzim selulose yang berasal dari mikroorganisme.
a) Sukrosa


b) Maltosa


c) Selobiosa


d) Laktosa


PEMBENTUKAN DISAKARIDA
Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung dan satu molekul air dilepaskan, suatu proses yang dikenal sebagai reaksi dehidrasi. Misalnya, gula susu (milk sugar), laktosa, terbentuk dari glukosa dan galaktosa, sedangkan gula tebu (sugar cane) dan gula bit (sugar beet), sukrosa, terbentuk dari glukosa dan fructose. Maltosa, suatu disakarida terkenal yang lain, terbentuk dari dua molekul glukosa. Dua monosakarida itu terikat melalui suatu reaksi dehidrasi, juga disebut reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi (dehydration synthesis), yang menghasilkan terlepasnya suatu molekul air dan pembentukan ikatan glikosidik.
Ikatan glikosidik dapat terbentuk antara suatu gugus hidroksil manapun pada komponen monosakarida. Jadi, meskipun kedua komponen gula sama (misalnya, glukosa), dapat terjadi kombinasi ikatan yang beragam baik secara lokasi (regiochemistry) dan ruang (stereokimia, seperti alfa- atau beta-) sehingga dihasilkan disakarida yang merupakan diastereoisomer dengan sifat-sifat kimia dan fisika yang berbeda.

II. POLISAKARIDA
Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida, mempunyai massa molekul tinggi dan tidak larut dalam air atau hanya membentuk emulsi saja. Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi monosakarida (heksosa).
Ikatan antara molekul monosakarida yang satu dengan yang lainnya terjadi antara gugus alkohol pada atom C ke-4 molekul yang satu (II) dengan gugus aldehida pada atom C ke -1 molekul monosakarida dengan yang lain.
Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.
Jenis-jenis polisakarida
1. Pati
Pati dibentuk oleh homopolimer dari glukosa dengan rantai α-glikosidat, yang dikenal dengan glukosan atau glikan. Pati merupaka sumber karbohidrat paling penting dalam makanan dan ditemukan di dalam sereal, kentang, serta jenis-jenis sayuran lain. Unsur utama pati adalah amilosa(15-20%), yang merupakan struktur heliks tanpa cabang, dan amilopektin(80-85%), yang terdiri atas rantai bercabang dan tersusun atas 24-30 residu glukosa yang disatukan oleh ikatan 1 → 4 di dalam rantai tersebut dan oleh ikatan 1 → 6 pada titik cabang.

2. Glikogen

Glikogen merupakan polisakarida cadangan pada tubuh hewan. Senyawa ini sering disebut sebagai pati hewan. Glikogen memiliki struktur yang jauh lebih bercabang dibandingkan amilopektin, dan memiliki sejumlah rantai yang terdiri atas 12-14 residu α-D-glukopiranosa (dalam rangkaian α[1 → 4]-glukosidat) dengan cabang yang melalui ikatan α(1 → 6) glukosidat.
The glycogen molecule. A: General structure. B: Enlargement of structure at a branch point. It has a molecular mass of 107 Da and consists of polysaccharide chains each containing about 13 glucose residues.

3. Inulin

Inulin adalah pati yang ditemukan dalam umbi dan akar tanaman dahlia, artichoke, dan dendelion. Pati ini sangat mudah larut dalam air dan biasa digunakan dalam mendeteksi kecepatan filtrasi glomerulus ginjal.

4. Dekstrin

Dekstrin merupakan substansi yang terbentuk pada proses pemecahan hidrolisis pati. Dekstrin merupakan produk pertama kali terbentuk saat proses hidrolisis mencapai suatu derajat pencabangan tertentu.

5. Selulosa

Selulosa merupakan unsur utama kerangka tumbuhan. Selulosa bersifat taklarut dan terdiri atas unit-unit ß(1 → 4) untuk membentuk rantai lurus dan panjang yang diperkuat oleh banyak mamalia, termasuk manusia, karena tidak adanya enzim yang hidrolase ikatan ß. Di dalam usus pemamah biak dan herbivora lainnya, terdapat mikroorganisme yang dapat menghidrolase ikatan ß dan dapat mengfermentasi selulosa menjadi asam lemak rantai pendek dan dapat digunakan sebagai sumber energi utama.Ini dapat terjadi juga di dalam kolon manusia, tetapi dalam derajat terbatas.

6. Kitin

Kitin merupakan polisaarida struktural penting pada invertebrata. Bentuk ini ditemukan dalam eksoskeleton krustasea dan insekta. Dilihat dari strukturnya, kitin terdiri atas sejumlah unit N-asetil-D-glukosamin yang disatukan oleh ikatan ß(1 → 4)-glikosidat.

7. Glikosaminoglikan

Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) terdiri atas sejumlah rantai karbohidrat kompleks yang dicirikan oleh kandungan gula amino dan asam-asam uronatnya. Kalau rantai-rantai ini melekat pada molekul protein, senyawa disebut sebagai suatu proteoglikan. Glikosaminoglikan bergabung dengan unsur-unsur pembentuk struktur jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen. Sifatnya yang menahan air dalam jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi bantalan atau pelumas struktur lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan muatan negatif pada molekul, yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap saling terpisah. Contoh glikosaminoglikan adalah asam hialuronat , kondroitin sulfat , dan heparin .

8. Glikoprotein

Glikoprotein(mukoprotein) ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda di dalam cairan dan jaringan, termasuk membran sel. Zat ini merupakan karbohidrat yang mengandung protein dalam jumlah beragam dan melekat sebagai rantai (tidak bercabang atau bercabang hingga 15 unit). Rantai seperti ini biasanya dinamakan rantai oligosakarida (walaupun panjang rantai dapat melebihi 10 unit). Karbohidrat yang menjadi unsur pembentuk glikoprotein.

9. Asam Sialat

Asam sialat merupakan derivat N- atau O-asil dari asam neuraminat. Asam neuroaminat adalah gula sembilan-karbon yang berasal dari manosamin (epimer glukosamin) dan piruvats. Asam sialat merupakan unsur pembentuk glikoprotein dan gangliosida . Gangliosida juga merupakan glikolipid.

PEMBENTUKAN POLISAKARIDA

Polisakarida adalah hasil kondensasi dari > 10 unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin. Polisakarida juga digolongkan menjadi heksosa dan pentosa, tegantung pada jenis monosakarida yang dihasilkan ketika hidrolisis. Polisakarida adalah senyawa karbohidrat kompleks. Bila dihidrolisis, polisakarida akan menghasilkan banyak unit monosakarida. Polisakarida terdiri atas dua jenis yaitu homopolisakarida (mengandung hanya satu jenis unit monomer) dan heteropolisakarida (mengandung dua atau lebih jenis unit monosakarida yang berbeda). Polisakarida biasanya tidak berasa, tidak larut dalam air, dan memiliki berat molekul yang tinggi. Contoh homopolisakarida adalah pati yang hanya mengandung unit-unit D-glukosa, sedangkan asam hialuronat pada jaringan pengikat mengandung residu dari dua jenis unit gula secara berganti-ganti merupakan contoh dari heteropolisakarida.

III. PERMASALAHAN

1) Jelaskan perbedaan struktur laktosa dan selebiosa!

2) Jelaskan proses pembentukan disakarida !

3) Jelaskan proses reaksi dehidrasi pada pembentukan disakarida !

4) Mengapa maltosa disebut gula pereduksi ? Jelaskan !

5) Dijelaskan bahwa sukrosa tidak dapat mengalami mutarotasi,  mengapa ? Jelaskan !

5 komentar:

  1. saya vicky adrian (a1c116048)akan menjawab permasalahan kelima. Sukrosa (gula tebu) merupakan disakarida yang barangkali paling banyak kita mendapatkan pengalaman secara langsung. Karena ikatan glikosida terbentuk dari hidroksil anomerik dari kedua satuan monosakarida maka sukrosa bukanlah gula pereduksi. Jadi ia tidak mengalami mutarotasi. Mutarotasi adalah peristiwa perubahan pemutar polarimetri karbohidrat setelah dilarutkan akibat mengalami perubahan struktur isomer optis. Sukrosa dapat dihidrolisis baik secara enzimatik maupun secara kimia untuk menghasilkan suatu campuran keseimbangan dari glukosa dan fruktosa yang lebih manis untuk berat yang sama daripada sukrosa

    BalasHapus
  2. Baiklah saya akan menjawab permasalahan anda yang ke dua yaitu jelaskan proses pembentukan disakarida :
    Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut sakarida. Disakarida merupakan kelompok karbohidrat yang tersusun dari dua unit monosakarida. Unit monosakarida penyusun disakarida itu dapat berasal dari unit yang sama atau berbeda. Ikatan antara unit monosakarida dalam pembentukan disakarida disebut ikatan glikosida. Salah satu contoh reaksi pembentukan disakarida adalah sebagai berikut :
    C6H12O6 + C6H12O6 C12H22O12 + H2O
    (monosakarida) (disakarida)

    BalasHapus
  3. Saya mencoba menjawab permasalahan nomor 4.

    Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas.  Maltosa dikatakan sebagai gula pereduksi karena memang diketahui mampu mereduksi larutan Fehling yang dipicu oleh adanya sisa satu gugus hemiasetal bebas oleh maltosa yang disebut juga dengan istilah gugus pereduksi. 

    BalasHapus
  4. baiklah saya akan menjawab no 3
    Reaksi dehidrasi dalam ilmu kimia biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi eliminasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted sering kali membantu protonasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang baik, -OH2+.
    Dalam kimia dan ilmu biologi, reaksi dehidrasi, juga dikenal sebagai hidrogenesis Zimmer, adalah reaksi kimia yang melibatkan hilangnya molekul air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi adalah bagian dari reaksi kondensasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah kelompok yang meninggalkan miskin, memiliki katalis asam Brønsted sering membantu dengan protonasi gugus hidroksil untuk memberikan kelompok meninggalkan yang lebih baik, -OH2 +. Kebalikan dari reaksi dehidrasi adalah reaksi hidrasi. Agen dehidrasi umum yang digunakan dalam sintesis organik termasuk asam sulfat pekat, asam fosfat pekat, aluminium oksida panas dan keramik panas.

    Reaksi dehidrasi dan sintesis dehidrasi memiliki arti yang sama, dan sering digunakan secara bergantian. Dua monosakarida, seperti glukosa dan fruktosa, dapat bergabung bersama (untuk membentuk sukrosa) menggunakan sintesis dehidrasi. Molekul baru, yang terdiri dari dua monosakarida, disebut disakarida.

    Proses hidrolisis adalah reaksi balik, yang berarti bahwa air direkombinasi dengan dua gugus hidroksil dan disakarida kembali menjadi monosakarida.

    Dalam reaksi kondensasi terkait air dilepaskan dari dua reaktan yang berbeda.

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab permasalahan 5
    disakarida reduktor (reducing disaccharides), di mana satu monosakarida, gula reduktor, masih mempunyai satu gugus hemiasetal bebas. Contoh: selobiosa dan maltosa
    Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung dan satu molekul air dilepaskan, suatu proses yang dikenal sebagai reaksi dehidrasi. Misalnya, gula susu (milk sugar), laktosa, terbentuk dari glukosa dan galaktosa, sedangkan gula tebu (sugar cane) dan gula bit (sugar beet), sukrosa, terbentuk dari glukosa dan fructose. Maltosa, suatu disakarida terkenal yang lain, terbentuk dari dua molekul glukosa.[5] Dua monosakarida itu terikat melalui suatu reaksi dehidrasi, juga disebut reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi (dehydration synthesis), yang menghasilkan terlepasnya suatu molekul air dan pembentukan ikatan glikosidik

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Hari Guru Nasional

Saya sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Jambi. Saya telah melaksanak...