Hari Guru Nasional

, , No Comments

Saya sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Jambi. Saya telah melaksanakan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 1 Kota Jambi selama 2 bulan. Dimana program PLP ini dikhususkan bagi Mahasiswa yang mengambil jurusan Keguruan sebagai bekal pengalaman menjadi calon seorang pendidik. Dengan Dosen pembimbing Bapak Dr. Drs Syamsurizal, M.Si, dan Guru Pamong Ibu Drs. Sri Wahyuningsih.
Kali ini, Saya akan membahas mengenai pidato dari Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu Bapak Nadiem Makarim. Pidato ini merupakan pidato untuk memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati pada Senin, 25 November 2019.
Pidato yang menyedot perhatian publik ini terdiri dari 2 halaman, mengenai permasalahan yang dialami oleh guru. Dalam pidatonya, ada beberapa poin penting yang disampaikan mengenai “Lakukan perubahan kecil di kelas Anda”. Sebagai berikut:

Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar


Bertukar pikiran secara lisan dapat disebut dengan diskusi. Diskusi biasanya dilakukan karena ada masalah atau persoalan yang perlu dibahas dan dipecahkan. Jadi, diskusi dapat dikatakan sebagai mencari solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah. Banyak sekali manfaat jika guru mengajak siswa untuk berdiskusi didalam kelas, antara lain : (1) Dapat melatih kemampuan berbicara (2) Mengembangkan daya berpikir (3) Menanamkan sikap demokrasi (4) Mengembangkan pengetahuan dan pengalaman (5) Lebih kreatif dan analitis. Namu tentu saja tidak mudah dalam mewujudkan hal tersebut. Tapi, ada cara yang bisa dilakukan agar siswa ikut berdiskusi didalam kelas.
1. Mengetahui Karakteristik Siswa/mengenal siswa
Dengan mengetahui karakter serta mengenal siswa proses diskusi akan berjalan dengan lancar, siswa akan merasa lebih akrab dengan guru dan akan merasa senang. Walaupun terdengar sepele, tapi hal ini dapat meningkatkan tingkat partisipasi siswa saat berdiskusi didalam kelas. Hal ini akan mempermudah guru dalam meminta pendapat siswa tersebut.
Hal ini sudah saya terapkan di sekolah, saat saya melakukan praktek Pengenalan Lapangan Persekolahan di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Saya mendapatkan pengalaman mengajar di kelas X dan kelas XII. Saya berusaha untuk mengingat nama dan mengenal siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran. Terbukti siswa lebih aktif dan mau mengemukakan pendapatnya di kelas. Saya juga merasa lebih akrab dengan siswa.


2. Gunakan Model Pembelajaran Yang Menarik

Dengan menerapkan pembelajaran yang menarik, siswa akan melatih kemampuan berkomunikasi dan akan lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya. Hal ini sudah saya terapkan saat Saya mengajar di kelas.
Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan di kelas XII MIPA 7, siswa mengalami tingkat keaktifan yang rendah di kelas dan penguasaan materi yang cukup rendah dibanding kelas lainnya. Oleh karena itu, Saya menawarkan sebuah model pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa. Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa adalah model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
Menurut Trianto (2011), TPS dapat (a) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, (b) unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Seperti yang dinyatakan oleh Sururoh (2018) bahwa ciri khusus tersebut, yaitu (a) adanya waktu tunggu untuk berpikir (think), pada tahap ini setiap siswa benar-benar mempunyai kesempatan dan keharusan untuk memikirkan jawaban mengenai masalah yang disajikan oleh guru, (b) saling merespon jawaban (pair) pada tahap ini setiap jawaban atau pendapat dari masing-masing siswa disampaikan kepada pasangannya untuk mencocokkan jawaban, dan (c) saling berbagi jawaban (share), pada tahap ketiga ini setiap kelompok berbagi jawaban kepada seluruh kelompok dalam satu kelas.
Dengan adanya diskusi antar teman sebangku, siswa lebih memahami apa yang disampaikan oleh temannya, hal ini termasuk ke dalam tutor sebaya. Hal ini terbukti dengan antusiasme para siswa pada saat maju ke depan untuk menyampaikan hasil diskusi mereka mengenai jawaban dari latihan soal yang diberikan. 

Dokumentasi Proses KBM Di Kelas







Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

Siswa yang diberikan kesempatan mengajar di kelas, berarti secara tidak langsung siswa tersebut memberikan bantuan kepada teman-temannya dalam memahami materi. Siswa yang mengajar ini dapat kita sebut sebagai tutor, peran ini dapat menumbuhkan dan membangkitkan persaingan hasil belajar secara sehat, karena siswa yang dijadikan tutor eksistensinya diakui oleh temannya. Dalam satu kelas selisih usia antara siswa satu dengan siswa yang lain tentu relative kecil atau hampir sama, sehingga dalam satu kelas terdapat kelompok teman sebaya yang saling berinteraksi antara siswa satu dengan yang lain sehingga akan terbentuk pola tingkah laku yang dipakai dalam pergaulan mereka. Dalam interaksi tersebut tidak menutup kemungkinan antar siswa satu dengan siswa yang lain saling membantu dan membutuhkan dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Pembelajaran teman/tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri.
Di kelas sudah Saya terapkan. Saya meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi kedepan kelas, dengan mengajarkan kepada temannya seperti seorang guru.

 
Dokumentasi Siswa Mengajar Di Kelas





Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas

Banyak sekali manfaat yang dirasakan dengan adanya proyek bakti sosial di sekolah, antara lain:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan sosial
2. Membantu pembentukan sikap dan kepribadian seseorang
3. Menumbuhkan rasa moralitas yang tinggi
4. Mengembangkan kepribadian dan rasa saling peduli

Di SMA N 1 Kota Jambi, Mahasiswa PLP mengadakan lomba kebersihan dan kelengkapan kelas. Lomba ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut dengan tim penilai berjumlah 5 orang perhari dari masing-masing program studi. Seluruh mahasiswa PLP bekerja sama dengan beberapa guru di SMA N 1 Kota Jambi untuk melaksanakan kegiatan lomba tersebut. Kelas yang mendapat juara diberi piagam penghargaan sebagai kelas terbersih dan diberi hadiah berupa alat-alat kebersihan. Dari kegiatan ini diharapkan kepada siswa-siswa untuk selalu menjaga kebersihan. Dan juga dari kegiatan ini kita dapat membangun kebersamaan yanghangat dengan seluruh warga sekolah dan kerjasama tim yang baik.

Dokumentasi Penerimaan Penghargaan Lomba Kebersihan Kelas






Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri

Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada motorik maupun keterampilan yang ditampilkan siswa. Banyak guru yang bingung dalam mengenali bakat siswanya. Ada siswa yang bahkan selama hidupnya tidak tahu bakatnya karena tidak pernah dieksplorasi dan kurang percaya dengan diri sendiri. Tugas guru disini adalah bagaiman caranya agar dapat menemukan bakat dalam diri siswa bagi mereka yang kurang percaya diri.
Kurang percaya diri membuat siswa cenderung bergantung dengan orang lain secara berlebihan. Sehingga ia akan cenderung untuk menghindari dan tidak mau mengambil resiko karena takut gagal. Seorang siswa yang memiliki rasa percaya diri yang rendah, maka ia akan merasa bahwa dirinya hanya siswa biasa , tidak memiliki kemampuan seperti teman lainnya.Penilaian negatif mengenai kemampuannya tersebut akan membuat seorang siswa tidak melakukan suatu kegiatan dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Dengan mengetahui penyebabnya, guru dapat memberikan perlakuan yang tepat untuk siswa. Siswa akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi ketika merekas dalam situasi yang membuat mereka merasa pentih dan dibutuhkan. Biasanya setiap kelas pernah memiliki siswa yang menerima penilaian negatif. Dukungan emosional sangat penting untuk membuat siswa kembali mendapat rasa percaya dirinya. Tidak cukup hanya memberitahukan bahwa mereka bisa mencapai suatu prestasi, tapi guru harus membantu mereka dalam mengembangkan kemampuannya, memastikan bahwa prestasi benar-benar dapat dicapai.

Dokumentasi Kegiatan Ekstrakulikuler Paskibraka






Tawarkan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan

 Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) banyak tugas yang diberikan oleh pamong.  Tentunya kami saling berdiskusi dan saling membantu apabila menemui kesulitan. Hal itu membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Tidak hanya membantu sesama program studi kimia, tetapi juga membantu program studi lain yang kesulitan seperti prodi bahasa, fisika, ekonomi dll.


Foto Dokumentasi Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMAN 1 Kota Jambi












Lets watching my video on youtube https://www.youtube.com/watch?v=ZmpwryDrEWw&t=89s


“Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak”
-       Nadiem Anwar Makarim

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Hari Guru Nasional

Saya sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Jambi. Saya telah melaksanak...